Sebagian orang menilai, sejumlah media di Indonesia saat ini sudah tidak netral lagi. Tentu saja hal ini berkaitan dengan situasi politik yang ada di Indonesia. Padahal semestinya, media bisa berdiri diluar lingkaran politik itu agar netralitasnya tetap bisa terjaga. Menurut sejumlah pengamat, hal ini diakibatkan oleh faktor kepemilikan dari sejumlah media besar di Indonesia.
Melihat kondisi ini, seperti yang ditulis oleh detik.com, aktivis Lembaga Konsumen Media – Srikir Syah - pernah meminta masyarakat untuk lebih cerdas dalam melihat keberpihakan media massa. Masalah ini juga dikeluhkan oleh kolumnis politik Wimar Witoelar. Menurutnya saat ini media yang independen tidak memiliki cukup kekuatan untuk menetralisir berita-berita yang tidak berimbang.
Berikut ini cupilkan komentar Wimar Witular.:
Semestinya, media ada disisi yang netral dan kalaupun berpihak, berpihaklah pada kebenaran karena masyarakat membutuhkan media yang bebas dari campur tangan siapapun. Keberpihakan media, secara tidak langsung bisa membawa media kembali ke masa lalu, dimana kemerdekaan pers masih menjadi barang langka. Dan media hanya menjadi corong bagi pihak-pihak tertentu yang memiliki kekuatan untuk mengatur. Jika kondisi tidak berubah, bukanlah tidak mungkin publik akan mencari media alternatif atau malah lebih percaya pada jurnalisme warga yang selama ini bergulir tanpa beban serta trend media sosial yang relatif susah dikontrol.
Dalam tulisannya di twitter, seorang blogger dan jurnalis senior Ndoro Kakung mengatakan:”kebebasan pers hanya mungkin ditegakkan dengan sejumlah prasyarat: iklim persaingan usaha yang sehat, transparansi kepemilikan dll”
Keberpihakan media, bukanlah hal yang mudah disembuhkan, dan resikonya adalah, masyarakat akan memilih media mana yang akan mereka percaya. Bersyukurlah media independen, karena jika independensi dapat kita pertahankan, kepercayaan masyarakat akan kita genggam.
Melihat kondisi ini, seperti yang ditulis oleh detik.com, aktivis Lembaga Konsumen Media – Srikir Syah - pernah meminta masyarakat untuk lebih cerdas dalam melihat keberpihakan media massa. Masalah ini juga dikeluhkan oleh kolumnis politik Wimar Witoelar. Menurutnya saat ini media yang independen tidak memiliki cukup kekuatan untuk menetralisir berita-berita yang tidak berimbang.
Berikut ini cupilkan komentar Wimar Witular.:
Semestinya, media ada disisi yang netral dan kalaupun berpihak, berpihaklah pada kebenaran karena masyarakat membutuhkan media yang bebas dari campur tangan siapapun. Keberpihakan media, secara tidak langsung bisa membawa media kembali ke masa lalu, dimana kemerdekaan pers masih menjadi barang langka. Dan media hanya menjadi corong bagi pihak-pihak tertentu yang memiliki kekuatan untuk mengatur. Jika kondisi tidak berubah, bukanlah tidak mungkin publik akan mencari media alternatif atau malah lebih percaya pada jurnalisme warga yang selama ini bergulir tanpa beban serta trend media sosial yang relatif susah dikontrol.
Dalam tulisannya di twitter, seorang blogger dan jurnalis senior Ndoro Kakung mengatakan:”kebebasan pers hanya mungkin ditegakkan dengan sejumlah prasyarat: iklim persaingan usaha yang sehat, transparansi kepemilikan dll”
Keberpihakan media, bukanlah hal yang mudah disembuhkan, dan resikonya adalah, masyarakat akan memilih media mana yang akan mereka percaya. Bersyukurlah media independen, karena jika independensi dapat kita pertahankan, kepercayaan masyarakat akan kita genggam.
- Share this:
- StumbleUpon
- Digg
Be the first to like this post.
B r o a d c a s t o l o g y
- etc dan lain lain (24)
- hasil survey (14)
- jurnalistik radio (90)
- pengumuman (7)
- playlist (24)
- podcast (31)
- program (75)
- radio new media (11)
- sales (20)
- sumber daya manusia (55)
- your ideas (21)
M y F a c e b o o k
M y T w i t t s
- Ambeg Para Martha - mementingkan yang lebih penting. :) 2 hours ago
- Selamat datang April. Selamat Hari Penyiaran Nasional! Hari ini 78 tahun lalu, lahir radio pertama milik (cont) http://tl.gd/9jh5hr 7 hours ago
- Dicari reporter untuk penempatan di Jakarta. 8 hours ago
- April Mop berasal dari bahasa Belanda: Mopje = Lelucon. Dalam bahasa Inggris April Mop = April fool. 8 hours ago
- April Mop, berasal dari bahasa Belanda: Mopje yang artinya Lelucon. Tidak tau kenapa, di Indonesia April Mop (cont) http://tl.gd/9jgphr 8 hours ago
Flickr Photos
|
JANGAN ASAL COPY - PASTE
Berbagai karya di blog, boleh-boleh saja dikutip atau dimanfaatkan untuk berbagai keperluan lainnya. Biasakan untuk meminta ijin kepada pemiliknya, atau paling tidak menyebutkan sumbernya: RadioClinic dot com. Terimakasih.
The copyright of the articles in this blog is owned by Alex Santosa. Permission to republish in print or online must be granted by the author in writing.
Hak cipta blog ini dilindungi oleh Creative Commons Attribution-Noncommercial-No Derivative Works 3.0 United States License.
B e z o e k e r s
S t a t
- 275,861 hits
R a d i o p i n i
A r c h i v e s
T o p P o s t s
Recent Comments
Riza on Teknik penulisan naskah berita… | |
Alex Santosa on About | |
Muhammad solikhin on About | |
Yayan on Latihan dasar penyiar | |
aris hermansyah on Be Popular |
PASFM – Blackberry
f r i e n d s
j o u r n a l i s m
radio streaming
T a g s
acara amerika berita bisnis download faisal basri fakta film iklan indonesia informasi internet jurnalis jurnalistik klien kwik kian gie lagu liputan lirik lyric media mp3 narasumber opini pasfm pendengar penyiar peristiwa playlist podcast program promosi radio reporter sdm siaran studio sumber daya manusia survey tanadi santoso televisi tips video clip wawancara youtube
0 Tanggapan ke “Keberpihakan Media”